Lembaran Puisi

Rabu, 29 September 2010

Kemarin, Sekarang, dan Semoga Hingga Nanti



Kemarin kita berlarian..
Bersaing mengejar mentari..
Hingga jatuh terguling-guling..
Tak perduli..
Tetap saja terbahak-bahak kita

Kini kita bersisian
Duduk termangu menantang senja
Hingga malam menjemput fajar
Tak ingin terpisahkan kantuk
tetap saja terbahak-bahak kita

Semoga esok..
Saat tak lagi bisa bergandeng tangan
Kita tak menyimpan angkuh..
Tuk berkejaran di ujung sunyi
sekedar tuk berkata..
"aku rindu.."

Pengusir kantukku : !Audraudra dan !samohsam :-)

Club Cooee, 24/09/10 2:03 lynna_ingezz
----------------------------------------------LyngLyng------------------------------------------------------
Mereka menjuluki aku si "marmut", sedangkan mereka adalah si "kodok', si "tikus" dan si "kucing" :D. Malam-malam yang sepi akan menjadi meriah dengan mereka. Bahkan hingga hari berganti, masih saja terselip tawa-tawa di antara kantuk. Padahal esok pagi harus siap-siap di teriaki jam weker karena telat bangun. Hahahaha... Ironis, dengan dia yang bahkan sudah ku anggap sistaku. Tak jua menyapa, entah sibuk, entah cuek, entah gag tau. Saat aku memeluknya dengan dekapan hangat, dan dia tak jua membalas. Aku tau, sudha tiada aku di hatinya. Andai dia tau betapa aku merindukan sahabat yang telah ku anggap sista.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar