16/11/10 18:22 lynna_ingezz
Gema takbir menyadarkanku akan sunyi,
Bahwa disini kuterjebak sepi,
Kiri kanan berteman tembok rapuh,
Di luar jendela tak seorangpun lalu lalang.
Gemerisik hujan bagaikan senandung rindu,
Menerawangku menerobos kelam,
Teringat kotaku yang pasti meriah,
Teringat istanaku yang penuh kehangatan.
Seperti mendengar bisikan bunda,
Seperti terdekap pelukan ayah,
Seperti merasakan gelitikan adek,
Oh My, aku mulai berilusi.
Menangisku berpeluk lutut,
Menyadari kenyataan yang tak berkenan,
Begitu sulit untuk berkumpul,
Padahal daratan hanya berjarak kilo,
Inikah Hari Raya Kurban,
Bukan segumpal daging yang kupersembahkan,
Aku hanya berkorban rasa demi harapan,
Hapus isak ini Tuhan, ijinkan aku tegar.
[Momm„ aku ingin pulang]
Bahwa disini kuterjebak sepi,
Kiri kanan berteman tembok rapuh,
Di luar jendela tak seorangpun lalu lalang.
Gemerisik hujan bagaikan senandung rindu,
Menerawangku menerobos kelam,
Teringat kotaku yang pasti meriah,
Teringat istanaku yang penuh kehangatan.
Seperti mendengar bisikan bunda,
Seperti terdekap pelukan ayah,
Seperti merasakan gelitikan adek,
Oh My, aku mulai berilusi.
Menangisku berpeluk lutut,
Menyadari kenyataan yang tak berkenan,
Begitu sulit untuk berkumpul,
Padahal daratan hanya berjarak kilo,
Inikah Hari Raya Kurban,
Bukan segumpal daging yang kupersembahkan,
Aku hanya berkorban rasa demi harapan,
Hapus isak ini Tuhan, ijinkan aku tegar.
[Momm„ aku ingin pulang]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar